Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jack Ma dan Hidup

6 Januari 2021   10:16 Diperbarui: 6 Januari 2021   10:32 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katedrarajawen  _Jack Ma itu manusia kaya dengan berlimpah harta. Pemilik jaringan bisnis mendunia, Alibaba. Mau apa ia bisa. Bicara apa orang percaya. Apalagi bicara soal jalan menjadi orang kaya. 

Jack Ma, harta berlimpah mau apa dan bisa apa saja. Apakah sudah hidup enak dan bahagia? Tanda tanya. Yang bisa menjawab hanya Jack Ma. 

Kini Jack Ma entah di mana. Jadi berita dunia. Menahan diri untuk tidak bicara, ditahan karena beperkara dengan negara, atau sudah di alam sana. Semua tanda tanya. 

Pembelajaran hidup yang nyata. Harta melimpah bukan jaminan masalah tiada. Menjadi seperti Jack Ma bukan jaminan untuk hidup damai sejahtera. Harta tidak menjamin hidup  aman dan tenang selamanya. 

Hidup bergelimang harta atau miskin bingung mau makan apa, manusia semuanya sedang berenang di lautan derita. Bahwa setiap manusia pasti ada kesusahan dan penderitaannya. 

Oleh terikat dalam segala keinginannya, penderitaan akan selalu ada. Manusia yang mampu melepaskan diri  dari ikatan keinginan dunia, kebebasan ada dalam pelukannya. 

Pada akhirnya, manusia yang paling bahagia adalah dalam kondisi apapun saat ini dia, masih ingat bersyukur dalam setiap tarikan napas  yang ada. Itulah hidup sukacita. 

@cermindiri 06|01|21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun