Katedrarajawen _Yang kusayang 2021. Akhirnya, tercapai juga kerinduan yang selama ini tertunda. Berjumpa denganmu kekasih yang tiada duanya. Ya, sejak kakiku melangkah sampai ke ujung perjalanan 00:00, 31 Desember 2020, pada detik pertama engkaulah yang akan menemamiku sepanjang 365 hari.Â
Walaupun kebersamaan di 2020.masih menyisakan kesusahan dan air mata, aku harus rela meninggalkan semua itu. Tak boleh menjadi beban saat bersamamu, 2021. Aku berjanji karena yakin kebersamaan denganmu akan tersedia banyak harapan yang dapat aku raih penuh sukacita.Â
Secercah harapan sudah terbuka. Karena pada awal 2020 di hari pertama saja banjir sudah melanda. Lalu menyusul beberapa kali membuat langkah kaki ini berat terasa. Kenangan yang menghadirkan nelangsa.
Bersamamu, 2021. Hari pertama hanya ada gerimis yang membasahi bumi  membawa kesejukan hingga hadir tawa, hilang gundah gulana. Aku yakin ini adalah penanda  baik menghidupkan asa  hari-hari yang akan kita jalani bersama.Â
Kekasih hatiku, 2021. Aku menguatkan diri menuliskan resolusi, dalam keyakinan yang membara aku selalu berharap pada Tuhan dalam  kebersamaan kita akan penuh harapan. Apa yang kita ingin  akan menjadi kenyataan.Â
Harapan terindah yang selalu ada, aku tiada henti mengubah diri menjadi lebih baik agar aku layak selalu bersamamu. Layak bagi kehidupan ini sebagai insan yang memiliki akal budi.Â
Kekasihku, 2021. Aku ingat sebuah lagu yang yang liriknya seperti ini: Tak banyak yang dapat kujanjikan, namun pasti akan kuberikan cinta dan kasih sayang.Â
Aku pun ingin memberikan cinta dan kasih sayang pada kehidupan  ini semampu yang aku bisa. Paling tidak aku akan selalu berharap yang terbaik bagi alam semesta dan agar setiap insan senantiasa  saling mengasihi.Â
Aku pun  berjanji akan terus menulis untuk berbagi setelah mendapatkan sebuah apresiasi yang luar biasa dari para sahabat dan Kompasiana. Mungkin aku takbisa berkomitmen untuk menulis setiap hari, tetapi aku akan berkomitmen berbagi kebaikan dalam setiap tulisan. Itu pasti.Â
Bidadariku, 2021. Sebelum aku mengakhiri surat ini, aku ingin kita meneguhkan diri. Bahwa kita harus selalu percaya bersama Tuhan semua akan berjalan baik-baik saja dan apa yang kita harap akan menjadi kenyataan. Tuhan tidak pernah mengecewakan kita, kecuali kita yang mengecewakan diri sendiri.Â
Salam sayang penuh cinta.Â