Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Liburan Gratis Aman dan Nyaman

27 Desember 2020   23:52 Diperbarui: 28 Desember 2020   01:13 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katedrarajawen _Manusia butuh hiburan dan liburan itu adalah keniscayaan. Tidak mungkin manusia sepanjang waktu dalam kesibukan. Ada saatnya menikmati kehidupan. Jalan-jalan adalah kesempatan. 

Kerap kali bersemangatnya orang-orang pergi liburan katanya mencari kesegaran. Ketika pulang tak jarang terdengar keluhan. Kecapaian. Dengan langkah kelelahan berjalan. 

Pada masa kondisi dalam ketakpastian dan ketakutan manusia lebih membutuhkan liburan mengusir ketegangan. Apakah ada yang terbaik menjadi  pilihan? 

Duduk diam dalam ketenangan. Tak perlu jauh-jauh menempuh perjalanan. Tak usah pusing akan kemacetan. Terjamin nyaman dan aman. Menghadiran kebahagiaan. 

Gambar: postwrap/katedrarajawen
Gambar: postwrap/katedrarajawen
Bermeditasi. Hening dalam sunyi. Damai menemani. Bermesra dengan diri yang sejati. Nikmatnya bisa melampaui jalan-jalan ke Bali. Dalam sekejap bisa menjelajahi semesta ini. 

Bermeditasi menggapai puncak keheningan nan sunyi. Demikian jernih suara nurani. Ada rasa yang melampaui. Hanya duduk bisa menikmati semua ini. 

Sederhana. Tak perlu banyak biaya. Semua hadir dalam nyata. Namun manusia memang suka tidak percaya. Bisa menikmati liburan dan hiburan dengan sedemikian sederhana. Hanya mengada-ada itu yang ada di kepala. 

Sesungguhnya hidup memang sederhana. Bila menjalani semua apa adanya, liburan dan hiburan itu sudah tersedia. Satu tarikan  napas saja dalam rasa syukur sudah menghadirkan bahagia. Satu tatapan penuh kasih sudah mendatangkan damai sejahtera. Mengapa masih mendustai kebenaran yang ada? 

@refleksiheati 27 Desember 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun