Katedrarajawen _Sering kali kepintaran manusia justru membuatnya terjebak dalam kebodohan yang tak dimengerti. Pergi  mencari ilmu hingga memiliki kepintaran sampai jauh ke luar negeri. Pulang jadi pejabat tinggi. Namun malah korupsi. Tertangkap masuk penjara kehilangan harga diri. Kepintarannya ke mana pergi bersembunyi? Salah belajar ilmu pasti, semestinya belajar ilmu anti ketahuan korupsi.Â
Ada juga yang belajar ilmu agama dengan pasti mengetahui korupsi itu bukan hanya tidak terpuji, tetapi melukai nurani. Namun tetap tergoda untuk korupsi. Seakan perbuatan mencuri ini menggoda bagai bidadari. Kenikmatan dalam keinginan berapi-api lupa akibat yang menanti.Â
Tidak sedikit pula yang berteriak anti korupsi dengan gagah berani. Menghiasi dengan janji-janji. Korupsi harus diperangi. Takboleh ada di negeri ini. Apa yang terjadi di kemudian hari? Orang itu muncul jadi berita di televisi. Korupsi. Bisa jadi dahulu maksudnya kalian  jangan korupsi, biar saya yang korupsi sendiri.Â
Manusia memang gampang lupa diri. Saya, Anda, dan siapa saya yang hidup di dunia ini. Yakin tidak pernah korupsi? Apabila pejabat berani sumpah, tetapi tetap korupsi. Apakah kita berani bersumpah tidak pernah satu kali pun korupsi?Â
@cermindiri 08 Desember 2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H