Katedrarajawen _Trump menang, itulah keyakinan dirinya yang sangat tinggi. Petahana Presiden Amerika Serikat yang kontroversial sekali. Seseorang yang sangat percaya diri.Â
Percaya tidak percaya kalau Donald Trump yang menang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat  kali ini. Karena hasil jajak pendapat lebih banyak yang memilih Joe Biden sebagai presiden terkini. Bila terjadi tentu bukan mimpi.Â
Trump memang sosok yang banyak membenci, tetapi tak sedikit pula yang menyukai. Tak jarang ada yang mencaci, sering pula ada yang memuji. Ada yang menyepelekan, ada pula yang menyegani.Â
Trump memang berbeda dengan presiden yang ada selama ini. Segala kebijakan cukup  melalui kicauan Twitter tanpa basa-basi. Itu sudah dianggap keputusan resmi.Â
Trump dengan gagah berani memicu perang dagang dengan Tiongkok demi harga diri. Karena pihak Amerika Serikat paling merugi, walau keputusan ini membuat banyak pengusaha di dalam negeri rugi semakin tinggi.Â
Trump bergeming percaya diri tetap ingin menjaga supremasi. Biarpun diserang kanan dan kiri. Bahkan ada yang dahulu pendukungnya sendiri menggalang dana demi Trump tidak terpilih lagi.Â
Pilpres  di Amerika Serikat bukan hanya membuat mereka sibuk sendiri. Namun di belahan dunia lain ikut cermat mengamati. Mungkin memang ada yang sampai berdoa agar Trump yang kalah dibalut oleh rasa benci. Bisa jadi.Â
Bagaimana benar adanya bila Trump yang tetap menjadi pemenang kali ini? Apakah akan terus memelihara kebencian di hati?Â
Hidup dalam rasa benci, bila memakai akal sehat akan sangatlah rugi. Karena hati ini sejatinya terisi penuh cinta kasih. Ini yang semestinya dibiarkan bersemi.Â
Jangan membenci takdir yang sudah terjadi. Takdir tak mungkin bisa diubah sesuai dengan apa yang dikehendaki.Â
Namun yang bisa diubah hanyalah menerima dengan kedamaian hati. Semakin menolak akan semakin melukai. Tiada guna menyesali.Â