Katedrarajawen _Jika hati baik walaupun nasib tidak baik, bencana dapat berubah menjadi rezeki. Jika nasib baik, tetapi hati tidak baik, rezeki bisa berubah  menjadi bencana. Demikian petuah para bijak sebagai pengingat diri.Â
Terasa risih bicara kebaikan hati pada kiwari. Apa pula? Basi. Sudah insyaf kamu ini? Adakalanya terdengar suara yang menusuk bagai duri.Â
Mau menjadi baik pun terasa aneh sendiri. Kebaikan seakan berada di jalan sunyi.Â
Namun hati tidak boleh menepi. Kebenaran akan kebaikan takkan pernah basi. Tetap harus meyakini makramat itu ada pada setiap diri. Jangan biarkan tersembunyi tak berfungsi.Â
Dunia harus mengetahui akan hakekat ini agar lebih banyak yang mengetahui. Tidak hidup dalam pengertian sendiri. Bahwa kebaikan hal yang basi, tetapi sungguh perlu memiliki.Â
Kebaikan akan menjadi pelindung diri. Jimat sejati. Tentu kebaikan atas dasar  tanpa pamrih, tetapi semata atas berkenan Sang Ilahi.
Kebaikan dapat mengubah nasib menjadi baik itu pasti. Namun nasib baik belum tentu mampu berubah menjadi baik hati.Â
Kebaikan dapat mengubah bencana tidak terjadi, sungguh adalah rejeki. Apatah arti banyak rezeki bila takada kebaikan yang melandasi.Â
@refleksihati21102020
Catatan KBBI daring:
Kiwari: zaman yang sedang dijalani saat ini; zaman kontemporer, Makramat: kehormatan; kemurahan hati, Apatah: kata tanya untuk menanyakan sesuatu yang tidak memerlukan jawaban