Katedrarajawen  _Aku terpesona dengan sosok itu. Penampilannya  penuh kharisma dengan senyum tak lepas-lepas.
Aku terkesima melihat apa yang melekat dan menghiasi seluruh tubuhnya. Semuanya serba mewah dan bermerek ternama.Â
Entah berapa puluh atau bahkan  ratusan  juta harga yang harus dibayar demi penampilannya.Â
Saat aku mendekat, tanpa sengaja menyenggol bagian tubuhnya, hingga kopi dalam pegangan sebagian tumpah.Â
"Maaf...maaf... " ucapku, segera hendak membersihkan lantai yang sedikit basah.Â
Tanpa kuduga. Matanya melotot ada amarah, dengan suara keras  sosok itu berkata,"Apa kamu tidak punya mata?"Â
Aku tak berani menatap matanya. Kualihkan pandang  ke balik jendela. Tampak burung gereja yang bertengger  di pohon terbang seketika. Entah ke mana tujuannya.Â
@refleksihati04092020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H