Katedrarajawen _
Hidup tidak punya utang itu, ibarat sayur tanpa garam. Tidak percaya? Lihatlah, bahkan orang-orang kaya masih juga mau mengutang, hanya untuk membeli makanan atau pakaian, dengan menggunakan kartu utang. Yaitu, kartu kredit.Â
Enaknya Mengutang, Barang Sudah di Tangan, Bayarnya Bisa BelakanganÂ
Saya kalau sedang ke toko yang menjual telepon genggam, saat transaksi boleh dibilang sekitar 90% menggunakan kartu kredit. Tinggal gesek. Enak. Telepon pintar kesayangan bisa langsung dibawa pulang. Hasil utang.Â
Sebenarnya, bila mau beli kontan pun bisa atau mampu. Entahlah, tetap lebih nyaman beli dengan mengutang. Urusan bayar belakangan. Ada yang sampai saking nyamannya, giliran bayar kelabakan.Â
Mungkin ada yang beralasan, dengan kartu kredit lebih nyaman. Tidak perlu bawa uang kontan. Bila itu alasannya, dengan kartu debit juga memudahkan. Kenapa tidak menggunakannya?
Sekali lagi, mengutang itu memang lebih nyaman dan enak  itu sudah otomatis tertanam dalam pikiran.Â
Begitu juga yang terjadi dengan saya, ketika membeli gawai atau telepon genggam selalu pinjam kartu kredit adik. Cicilan 6 bulan atau setahun. Enaknya, tahu-tahu sudah lunas.Â
Alasan saya mencicil, karena tidak mampu membeli secara kontan. Jadi mengutang adalah pilihan terbaik. Terenak juga.Â
Sebenarnya bisa jadi cuma alasan. Intinya lebih nyaman mengutang, padahal bisa saja saya tidak perlu mengutang. Bisa dengan menabung dahulu, setelah uang terkumpul baru membeli.Â
Nyaman Mengutang, Utamakan Tanggung JawabÂ