Katedrarajawen _
Tak ada yang perlu disalahkan, bila aku masih bisa merasa ada yang menyakiti dan terluka. Itu semata ketidakmampuan diri sendiri untuk bersikap dewasa.Â
Itu semata kebodohan diri, kebijaksanaan belum terbuka. Yang ada harga diri dan rasa, itulah sebabnya masih mudah terluka. Jadi duka dan dendam membara.Â
Sejatinya bila kesadaran terbuka, aku dapat mengubah segala luka yang ada menjadi sukacita, sebab semua itu adalah obat menjadi dewasa. Luka menguatkan jiwa. Luka adalah pintu menjadi bijaksana.Â
Bila selalu dalam pembenaran diri, bahwa manusiawi bila masih bisa terluka. Kapan aku bertumbuh dan rohani akan menjadi dewasa?Â
Sungguh menyedihkan, ketika sampai usia senja masih membawa sejuta luka dan berkata,"Namanya juga manusia."
@refleksihatiÂ