Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku yang Tak Terhina

27 Juli 2020   09:03 Diperbarui: 27 Juli 2020   09:30 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _

Di hadapan Tuhan, aku adalah makhluk yang hina, tak berdaya, bukan apa-apa, segala kesalahan dan dosa ada. 

Ketika aku merasa diri orang yang paling hina. Apakah masih akan  terhina oleh sesama manusia? 

Itulah sebabnya bila ada orang yang merasa dirinya tinggi derajat dan martabatnya akan mudah merasa terhina. 

Ketika aku merasa diri yang paling bersalah dan berdosa. Apakah aku  masih dapat menyalahkan orang lain dan menganggap mereka berdosa? 

Itulah sebabnya, orang yang merasa dirinya paling benar, tak akan merasa punya salah dan dosa, sehingga bebas menganggap orang lain yang paling bersalah dan berdosa. 

Aku rindu pada diri yang tak  terhina oleh penghinaan, yang tak takut disalahkan, sebab akan menerima dengan lapang dada. 

@refleksihati 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun