Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mujenih: Menolak Rp 500 Juta Temuannya

21 Juli 2020   13:38 Diperbarui: 21 Juli 2020   14:06 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Jogja.suara.com


Katedrarajawen _ Saya menghampiri seorang karyawan yang sedang memilih sampah di tempat pembuangan. 

Langsung saya tanya,"Kalau kamu menemukan uang lima ratus juta di tempat sampah ini. Apa yang kamu lakukan?" 

Tidak pakai lama, ia menjawab,"Saya ambillah, bawa pulang."

Ia tidak tanya balik, tetapi saya jawab sendiri,"Sama. Lima ratus juta. Paling 100 atau 200 juta disumbangkan."

Ternyata karyawan ini paham maksud tujuan menanyakan hal ini. Ia tahu ada kejadian seorang petugas kebersihan di kereta api menemukan uang senilai 500 juta rupiah belum lama ini. 

Ia mengatakan, harusnya para koruptor malu. Tersindir dengan kejadian ini. 

Jadilah pembicaraan sambil kerja. Saya menambahkan. Petugas kebersihan yang sangat  butuh uang,  malah mengembalikan uang yang ditemukan. 

Koruptor, yang sebenarnya sudah banyak uang, malahan mengambil uang bukan miliknya. 

Seperti berita yang saya baca di SuaraJogja.id, Senin [6 Juli 2020]. Seorang petugas kebersihan bernama Mujenih, di gerbang KRL Jakarta - Bogor, menemukan uang dalam dalam kantong plastik senilai 500 juta rupiah. Yang mana semula dikira sampah. 

Menurut pengakuannya, ia tidak kaget saat melihat uang dalam kantong plastik berupa lembaran Rp 100 ribu. Ia langsung menyerahkan uang tersebut ke kantor Stasiun Bogor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun