Katedrarajawen _
Pelita hati sudah lama tersimpan menyendiri di gudang nan sunyi. Hingga debu-debu sudah menutupi Sinarnya pun tak tembus lagi. Tak kuasa menerangi.Â
Pelita sejati di dalam gelap gulita tubuh ini. Penuh kotoran tak ada peduli. Tergantikan terang duniawi. Yang lebih memberi warna-warni.Â
Sang pemilik pelita hati. Lebih sibuk membersihkan apa yang dianggap lebih berarti. Tubuh dan benda-benda mati.Â
Setiap hari sibuk mencari materi. Menghitung untung-rugi. Tak sadarkan diri. Tersesat pun tak mengerti.Â
Pelita hati. Pelita nan abadi. Penerang untuk menuju jalan kembali. Menuntun untuk mengerti hakikat hidup ini.Â
Namun lupa diri. Semakin jauh dari jalan yang semestinya dijalani. Duniawi lebih menggoda  untuk menghianati diri yang sejati.Â
@refleksihatiÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI