Katedrarajawen _
Setiap saat tuntunan hadir agar hidup mengikuti petunjuk - Nya. Tiada henti sinyal kebenaran itu terpancarkan secara nyata.Â
Ibarat sedang membawa kendaraan, rambu dan petunjuk itu seringkali diabaikan. Dijadikan sekadar pemandangan. Acapkali mengabaikan pula.Â
Begitu juga petunjuk - Nya, bagai angin yang berdesis. Ada terasa. Tetapi berlalu begitu saja. Ada, dianggap tiada.Â
Begitu banyak peristiwa bak kitab suci kehidupan yang terpasang di depan mata. Namun apa daya. Mata ini tak terbuka. Kesadaran membaca tiada. Semua jadi sia-sia.Â
Bila waktunya tiba. Menangispun tiada guna. Ketika batas kehidupan sudah tercapai. Apalah daya. Tak mungkin kembali ke masa lalu untuk mengubah.Â
@refleksihatiÂ
Inspirasi setelah berkomentar pada tulisan Kompasianer Kris Banarto di SINIÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H