Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjadi Melampaui, Bertumbuh dalam Rohani

16 Juni 2020   19:33 Diperbarui: 16 Juni 2020   19:39 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva /katedrarajawen

Katedrarajawen _Tidak mudah mengatakan semua ini. Ketika ada yang membenci tetap harus menjaga hati untuk tidak membenci. 

Ini tidak manusiawi. Benci balas benci. Ini yang mesti terjadi. Ini yang selalu tersimpan di memori. 

Tolong mengerti. Jangan ikuti teori manusiawi versi sendiri. Tetapi ikuti teladan para nabi. Sudah banyak kisah yang menginspirasi. Mengapa juga menutupi?

Realitas kehidupan ini. Pasti tak dapat menghindari. Ada waktunya mengalami. Dilukai. Disakiti. Terasa bagai tertusuk duri. 

Bila ingin menjadi insan yang melampaui. Semuanya mesti diterima dengan berani. Tanpa membalas dengan dendam di hati.

Semua proses ini perlu dilalui. Demi bertumbuh secara rohani. Dewasa secara spiritual bukan hanya jasmani. 

@refleksihati

Inspirasi dari tulisan Lusy Mariana Pasaribu 

DI SINI 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun