Bukan menjadikan kita ini manusia sebagai pembenaran untuk memiliki prinsip hidup yang  salah.
Yang justru melenceng dari kebenaran. Semakin salahnya, kita malah bangga dalam kesalahan.Â
Seringkali sudah melakukan kesalahan masih bertanya menantang,"Apa saya salah?" yang maknanya Seakan-akan tidak mau disalahkan.Â
Sejatinya kita percaya, bahwa di dalam setiap diri kita memiliki kasih.
Ajaran agama, bagaimana air surgawi untuk menyirami benih-benih kasih, agar bertumbuh, berkembang dan berbunga. Kemudian menjadi wangi kehidupan.Â
Apa artinya, memiliki agama sebagai penuntun kehidupan tidak membuat hidup kita menjadi layaknya sebagai manusia?Â
@refleksihatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H