Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maaf, Bukan Sekadar Urusan Salah dan Benar

26 Agustus 2019   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2021   08:47 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maaf, Bukan Sekadar Urusan Salah dan Benar. | Gambar : Canva|katedrarajawen

Rasanya terlalu dangkal bila memahami maaf sekadar urusan salah dan benar. Terlalu picik juga bila memahami bahwa 'kalau saya salah ya saya akan minta maaf, kalau saya benar ya tak perlu minta maaf.'

Baca juga: Halal Bihalal dan Seni Maaf Memaafkan

Terlalu polos pula bila memahami bahwa 'bila saya minta maaf itu sama artinya mengakui kesalahan.' Terlalu berlebihan pula bila berpikir bahwa 'bila saya tidak  salah mau meminta maaf itu bodoh namanya.'

Sejatinya urusan maaf tidaklah sesederhana hanya menyangkut salah dan benar. Bila ego yang masih berkuasa, demikianlah memahaminya. Bila hati yang bicara. ini adalah urusan kasih dan demi kebaikan bersama.

Baca juga: Siapa yang Harus Terlebih Dulu Minta Maaf?

Mereka yang sudah mengerti dan memahami tak akan terikat dalam hal ini. Salah tidak salah tidak alergi untuk meminta maaf. Sebab ia sadar Tuhan yang mengetahuinya isi hatinya.

Tidak salah meminta maaf tidak akan menjadi bersalah. Bila benar tetapi mau meminta maaf, itulah jalan yang benar.

Baca juga: Maaf, Mudah Diucapkan Sulit Dilupakan

Maaf, bukan sekadar urusan mengakui kesalahan. Namun lebih utama adalah menyelesaikan masalah. Menghilangkan kesalahpahaman. 

Bagaimana bila ada yang bersalah namun berkeras hati tidak mau meminta maaf? Maafkanlah dia.

#pembelajarandarisebuahperistiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun