Rasanya terlalu dangkal bila memahami maaf sekadar urusan salah dan benar. Terlalu picik juga bila memahami bahwa 'kalau saya salah ya saya akan minta maaf, kalau saya benar ya tak perlu minta maaf.'
Baca juga: Halal Bihalal dan Seni Maaf Memaafkan
Terlalu polos pula bila memahami bahwa 'bila saya minta maaf itu sama artinya mengakui kesalahan.' Terlalu berlebihan pula bila berpikir bahwa 'bila saya tidak  salah mau meminta maaf itu bodoh namanya.'
Sejatinya urusan maaf tidaklah sesederhana hanya menyangkut salah dan benar. Bila ego yang masih berkuasa, demikianlah memahaminya. Bila hati yang bicara. ini adalah urusan kasih dan demi kebaikan bersama.
Baca juga: Siapa yang Harus Terlebih Dulu Minta Maaf?
Mereka yang sudah mengerti dan memahami tak akan terikat dalam hal ini. Salah tidak salah tidak alergi untuk meminta maaf. Sebab ia sadar Tuhan yang mengetahuinya isi hatinya.
Tidak salah meminta maaf tidak akan menjadi bersalah. Bila benar tetapi mau meminta maaf, itulah jalan yang benar.
Baca juga: Maaf, Mudah Diucapkan Sulit Dilupakan
Maaf, bukan sekadar urusan mengakui kesalahan. Namun lebih utama adalah menyelesaikan masalah. Menghilangkan kesalahpahaman.Â
Bagaimana bila ada yang bersalah namun berkeras hati tidak mau meminta maaf? Maafkanlah dia.
#pembelajarandarisebuahperistiwa