Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membeli Sukses dengan Stres

2 Agustus 2019   20:43 Diperbarui: 5 Agustus 2019   12:18 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Realita kehidupan ini. Siapapun bisa mengalami. Bila menggelora ambisi duniawi. Mengejar sukses bergelimang materi. Melupakan yang hakiki. Tak menyadari tujuan hidup sejati.

Siapa yang dapat memungkiri. Bahwa kesuksesan duniawi  menggoda hati. Bukan soal antipati. Namun yang terjadi. Demi kesuksesan ini. Berapa banyak yang lupa diri?

Demi sebuah kesuksesan yang didamba. Tak segan membeli dengan stres dan kehilangan waktu berharga. Kehilangan saat indah bersama keluarga. Mengabaikan urusan agama. Menyembunyikan nuraninya.

Berpikir dalam logika. Bila kelak sukses tiba. Akan terbeli kembali segalanya. Demikianlah kebenaran yang ada?

Tak menyadari. Bahwa sesungguhnya kehidupan itu adalah saat ini. Bukan masa lampau yang telah dilalui. Bukan masa depan yang masih dalam misteri.

Dapat menjalani hidup saat ini sebagaimana mesti. Itulah sukses yang sejati.

Sungguh menyedihkan bila sukses kaya raya secara keduniaan, namun gagal dalam perilaku dan kerohanian.

#refleksihatiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun