Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sibuk Mengingatkan, Lupa Menjalankan

20 Juli 2019   16:50 Diperbarui: 20 Juli 2019   16:54 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih kuat dalam ingatan ini. Bagaimana perlu kesabaran hanya untuk mengajarkan kata 'terima  kasih'. Butuh bertahun-tahun sampai si kecil terbiasa. Karena selalu lupa dan lupa. 

Sebagai orang tua, malu rasanya bila ada teman atau saudara yang memberikan sesuatu, ia sampai lupa. Sampai-sampai harus mengingatkan. Seakan tak pernah mengajarkan.

"Kok papi gak ngucapin 'terima kasih' sama dede?" Si kecil protes. Saya tidak mengucapkan terima kasih ketika selesai saya minta tolong. Memalukan.Tidak berani mengatakan lupa.  Akhirnya harus berucap,"Oh, terima kasih."

Beginilah kehidupan. Saya kira banyak terjadi kasus seperti yang saya alami. Sibuk mengajarkan kebaikan.  Sendiri tak menjalankan. Tak henti-hentinya mengingatkan. Sendiri lupa melakukan.

Orang yang diajarkan kebaikan sudah mampu menjalankan. Sendiri malah melalaikan. Apa tidak memalukan?

Bahkan di atas mimbar bisa berkobar-kobar membabarkan akan cinta kasih dari waktu ke waktu kepada umat. Tetapi sama pembantu di rumah tak mampu memberikan kasih itu.

Diri ini sibuk mendidik anak-anak atau orang lain. Namun lupa untuk mendidik diri sendiri.

Adalah benar bahwa orang bijak mengatakan, ketika menasehati orang lain sesungguhnya ada juga menasehati diri sendiri. Sebab jarak mulut yang paling dekat adalah  ke telinga dan hati sendiri.

#refleksihatiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun