Kalau saya yang mengalami, pasti rasanya kaki ini berat untuk melangkah kembali. Di otak pasti muncul pembelaan dan pembenaran untuk membawa pulang tanpa harus membayar.Â
Mungkin malah akan menasehati diri sendiri,"Bukan saya saya ini. Mungkin ini sudah rejeki kali." Selesai tanpa perlu harus merasa bersalah.
Sesungguhnya kalau lagi benar dan sadar, pasti malu pada anak sendiri. Yang mana semestinya  mendukung ia ingin menjadi jujur.Â
Bukannya malah menghalangi. Yang di kemudian hari bisa jadi akan menggerus nilai kejujurannya. Memalukan, bukan?
Bisa dibayangkan akibat ketidakjujuran yang terjadi. Bukan hanya menyakiti diri sendiri, yang mungkin tidak dirasakan. Senang di atas kesusahan pihak lain.
Selain pasti menimbulkan kerugian pihak lain. Kemudian  akan menimbulkan kesalahpahaman, saling menyalahkan, keributan, kecurigaan atau orang lain kehilangan pekerjaan. Bisa jadi akan panjang daftar efeknya.
Jadi ingat kata Cak Lontong,"MIKIR!"Â
#pembelajarandarisebuahperistiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H