Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebaikan yang Berbalut...

1 Mei 2019   07:46 Diperbarui: 1 Mei 2019   10:09 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya berbuat kebaikan adalah semata atas nama kebaikan tanpa ada tujuan tersembunyi. Semata oleh keikhlasan akan suara nurani. Oleh cinta yang murni.

Namun di masa terkini. Di antara yang bersungguh hati. Orang - orang berlomba dalam berkebajikan namun berbalut ambisi. 

Menasehati, berdoa dan mengkritik seakan untuk menunjukkan kebaikan hati. Namun berbalut untuk memermalukan yang sejatinya memermalukan diri sendiri.

Menasehati dengan kalimat indah namun terselip benci. Membawa Nama Tuhan dalam dentuman emosi.

Memberi kritik demi untuk membangun nyatanya menjatuhkan demi gengsi diri. Mengkritik atas nama akal sehat tak tahunya mengakali.

Di saat ini, doa - doa pun bukan hanya di dalam bilik yang sunyi. Atas nama kebaikan bisa terpampang di media sosial demi untuk diketahui dan menjadi inspirasi.

Namun doa pun bisa pilih kasih berbeda versi. Kebaikan yang bukan atas dasar kasih lagi. Doa pun bisa untuk memaksa Sang Ilahi untuk memenuhi kehendak ego diri.

Sungguh menyedihkan atas semua ini. Semoga kesadaran diri menyertai untuk menerangi kegelapan batin yang terjadi.

#refleksihatiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun