Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lupa Diri

23 April 2019   19:50 Diperbarui: 23 April 2019   19:56 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Canva/katedrarajawen

Banggalah diri ini sebagai umat beragama. Sebab dapat hidup menjadi manusia seutuhnya. Ajaran agama menuntun manusia  menjadi mulia. Impiannya kelak berpulang ke surga. 

Diri ini selalu ingat beragama, namun acapkali lupa ajarannya. Tuntunan dan teladan para nabi jadi bacaan saja.

Membalas kesalahan dengan kebenaran. Membalas kejahatan dengan kebaikan. Mengasihi sesama manusia tanpa perbedaan.

Emosi dan pemuasan nafsu sesaat membuat diri ini mencampakkan nurani. Menjadi caci - maki menebar benci. Diri sebagai manusia tiada tampak lagi.

Sejatinya ada waktunya untuk berhenti. Sadar diri bercermin pada nurani. Bahwa sebagai umat beragama semestinya berbudi pekerti. Tidak larut dalam luapan emosi dan membenci.

#refleksihatiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun