Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Panggung Kebodohan

26 Desember 2018   06:16 Diperbarui: 3 Mei 2021   23:31 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia fana ini adalah panggung sandiwara. Kemajuan zaman melahirkan media sosial yang penuh pesona menggoda eksistensi manusia.

Media sosial bagi sebagian orang menjadi panggung sebagai kebodohan yang tanpa disadarinya. Tak peduli menjadi bahan tawa dunia.

Atas nama kebebasan berlaku suka-suka. Atas nama kepintaran pandai bermain logika. Menutupi hati bahwa kebebasan itu ada batasnya, moral etika tata krama. Entah pura-pura lupa.

Lihatlah media sosial saat kini yang ada. Orang-orang pintar menjadikan panggung kebodohan dengan nyata. Orang pintar tersesat oleh kepintarannya. Ingin terlihat pintar, yang ada tampak tak tahu apa-apa.

Debat kusir tiada henti. Tanpa risih mencaci-maki. Seenaknya menebar benci. Membela kebenaran dengan melukai. Mencari kemenangan dengan fitnah tak peduli.

Panggung media sosial membuka aib sendiri dengan suka hati. Mencari ketenaran dengan mencampakkan harga diri. Memermalukan diri demi sensasi. Lupa akan siapa diri sejati lagi.

Semua terjadi sangat biasa sekali. Beginilah dunia saat ini.  Diri inipun tanpa terasa mengambil bagian, harus mengakui. Perlu nyali dan keberanian untuk menjaga diri. 

||Refleksihatiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun