Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tak Menyentuh Jiwa

1 Desember 2018   13:51 Diperbarui: 1 Desember 2018   13:57 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama tumbuh subur di pelosok dunia. Rumah ibadah dibangun di mana-mana. Ayat-ayat suci selalu berkumandang dalam sukacita. Ajaran kebajikan agama menyebar di berbagai media. Pengetahuan ilmu agama luar biasa.

Mengapa manusia semakin rendah moral etika?

Bakti orang tua yang begitu mulia sampai terlupa. Menjadi manusia begitu pelupa, sehingga tak dapat dipercaya. Janji-janji kebaikan sekadar pemanis omongan belaka. Menyebar kebohongan dengan bangga. Caci-maki menebar benci tak risih atas nama Sang Pencipta. 

Menjadi baik hanya dalam rasa, sungguh perilaku penuh dengan noda.

Kemanakah ajaran agama nan mulia? Hanya terdengar di telinga tak sampai menyentuh  sanubari dan jiwa. Hanya menjadi bahan bacaan dan cerita. Sekadar beragama tak mengubah berpribadi mulia, selain ego yang semakin besar dan keras kepala.

||Refleksihatiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun