Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Lipstik Boleh Mahal, Asal Bibir Jangan Murahan

30 Oktober 2018   13:12 Diperbarui: 30 Oktober 2018   13:32 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inspirasi bisa datang dari mana saja. Tulisan di angkot pun bisa menjadi luar biasa. Sekilas memang nyeleneh kata yang ada. "Lipstik Boleh Mahal, Asal Bibir Jangan Murahan".

Apa maksud sebenarnya? Kata-kata yang sangat menggoda untuk menafsirkan kembali dalam kata-kata pula.

Bibir merah merekah tentu enak dipandang mata. Apalagi dengan lipstik yang mahal harganya. Tentu akan semakin membuat bergaya. Mau gaya, tentu ada harga.

Memakai lipstik dengan harga yang mahal bisa menambah kepercayaan diri seorang wanita. Membuat para pria betah memandang  berlama-lama. Namun sungguh ini bukan yang utama.

Seperti kalimat yang terbaca, bahwa pakai lipstik mahal tak masalah asal mampu membelinya. Tetapi apa yang dikatakan jangan murahan itu yang utama. Penampilan hanya akan berkesan sementara, namun perilaku dan kata-kata akan membekas dalam waktu yang lama.

Tak ada salah berpenampilan dengan mewah dan memesona, namun tidak lupa dengan perilaku untuk menjaga tata krama dan etika. Sebab itulah sesungguhnya yang harus terjaga.

Sungguh ini zaman manusia lebih mengutamakan penampilannya. Demi penampilan tak peduli dengan biaya. Sementara perilaku dan kata-kata mencerminkan bukan selayaknya manusia.

Mengira penampilan dapat menipu menutupi keburukannya. Namun pada akhirnya semua akan tampak dengan nyata. Penampilan dapat memerdaya, tetapi perilaku dan karakter tiada dapat berdusta.

||Refleksihatiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun