Inspirasi bisa datang dari mana saja. Tulisan di angkot pun bisa menjadi luar biasa. Sekilas memang nyeleneh kata yang ada. "Lipstik Boleh Mahal, Asal Bibir Jangan Murahan".
Apa maksud sebenarnya? Kata-kata yang sangat menggoda untuk menafsirkan kembali dalam kata-kata pula.
Bibir merah merekah tentu enak dipandang mata. Apalagi dengan lipstik yang mahal harganya. Tentu akan semakin membuat bergaya. Mau gaya, tentu ada harga.
Memakai lipstik dengan harga yang mahal bisa menambah kepercayaan diri seorang wanita. Membuat para pria betah memandang  berlama-lama. Namun sungguh ini bukan yang utama.
Seperti kalimat yang terbaca, bahwa pakai lipstik mahal tak masalah asal mampu membelinya. Tetapi apa yang dikatakan jangan murahan itu yang utama. Penampilan hanya akan berkesan sementara, namun perilaku dan kata-kata akan membekas dalam waktu yang lama.
Tak ada salah berpenampilan dengan mewah dan memesona, namun tidak lupa dengan perilaku untuk menjaga tata krama dan etika. Sebab itulah sesungguhnya yang harus terjaga.
Sungguh ini zaman manusia lebih mengutamakan penampilannya. Demi penampilan tak peduli dengan biaya. Sementara perilaku dan kata-kata mencerminkan bukan selayaknya manusia.
Mengira penampilan dapat menipu menutupi keburukannya. Namun pada akhirnya semua akan tampak dengan nyata. Penampilan dapat memerdaya, tetapi perilaku dan karakter tiada dapat berdusta.
||Refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H