Kulihat matahari sudah hampir tenggelam meninggalkan cakrawala  di ufuk barat sana. Petanda senja dan malam akan segera tiba.Â
Namun aku masih ingin bermain-main enggan meninggalkan arena. Mencoba menunda langkah sampai akhirnya terlena.
Aku tak sadar semakin jauh bermain, hingga tak tahu lagi ada di mana. Tersesat kah namanya?
Nafsu keinginan untuk terus bermain telah membuatku lupa, bahwa aku sejatinya pulang ke rumah berkumpul kembali dengan orang tua tercinta.
Perlahan kuingatkan diri. Dalam-dalam meneliti ingatan jalan menuju kembali. Tiada guna hanya menyesali dan menyalahkan diri. Ambil langkah pasti melangkah pulang itu lebih berarti.
Tinggalkan masa lalu yang tak mengerti, ini saatnya bukan untuk bermain-main lagi. Jangan sampai tertutup pintu  jalan kembali.
#refleksihatiuntukmenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H