Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sandiaga Uno: Bersatu dan Melupakan Perbedaan

6 September 2018   10:15 Diperbarui: 6 September 2018   10:58 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : GoRiau.com

"Ini saatnya kita bersatu untuk membantu pemerintah. Bahu membahu dan melupakan perbedaan. Jangan lihat ini sebagai urusan politik dan ekonomi, tapi pikirkan karena dampaknya ini akan terasa segera.'' [GoRiau.com]

Kutipan di atas adalah ucapan Sandiaga Uno saat berada di Lembaga Adat Melayu Riau pada Selasa (4/09/18).

Apa yang diucapkan layak untuk kita apresiasi. Namun seperti biasa selalu saja ada yang sinis menanggapi. Entahlah apa maunya. Tak menyisakan sedikitpun pikiran positif untuk menyikapinya. Ah, maaf saya lupa. Beginilah kondisi dunia dengan manusia bermacam rupa pikiran dan karakter.

Ijinkan saya untuk fokus pada 'ini saatnya kita bersatu' dan 'melupakan perbedaan'. Yang mau sinis atau nyinyir ya silahkan demi memuaskan egonya.

Tentu kita sepakat bahwa sebagai pemimpin atau calon pemimpin di negeri ini sejatinya mengajak  pendukungnya kepada persatuan.  Indonesia itu hanya satu dan kita semua adalah bagiannya.

Perbedaan - perbedaan yang ada, agama, suku, golongan, ras, pandangan politik atau apalah itu. Semua itu adalah dinamika kehidupan. Perbedaan yang ada bukan untuk membuat kita lemah tetapi semakin membuat kita bersatu dan kuat serta saling menghargai.

Perbedaan - perbedaan yang ada dalam kehidupan kita adalah keniscayaan.  Bila kita lebih  sibuk berdebat dan memertentangan, habislah energi kita untuk hal yang semestinya tidak menjadi masalah.

Tentu kedepannya kita  berharap semakin sering mendengar para pemimpin atau calon pemimpin menyerukan untuk melupakan perbedaan yang ada demi persatuan dan kemajuan bangsa. 

Tidak lupa juga yang berbeda pandangan politik bagaimanapun tetap wajib untuk mendukung pemerintahan yang ada, agar bisa bekerja dengan baik dan lebih baik lagi mengatasi kondisi ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun