"Ini saatnya kita bersatu untuk membantu pemerintah. Bahu membahu dan melupakan perbedaan. Jangan lihat ini sebagai urusan politik dan ekonomi, tapi pikirkan karena dampaknya ini akan terasa segera.'' [GoRiau.com]
Kutipan di atas adalah ucapan Sandiaga Uno saat berada di Lembaga Adat Melayu Riau pada Selasa (4/09/18).
Apa yang diucapkan layak untuk kita apresiasi. Namun seperti biasa selalu saja ada yang sinis menanggapi. Entahlah apa maunya. Tak menyisakan sedikitpun pikiran positif untuk menyikapinya. Ah, maaf saya lupa. Beginilah kondisi dunia dengan manusia bermacam rupa pikiran dan karakter.
Ijinkan saya untuk fokus pada 'ini saatnya kita bersatu' dan 'melupakan perbedaan'. Yang mau sinis atau nyinyir ya silahkan demi memuaskan egonya.
Tentu kita sepakat bahwa sebagai pemimpin atau calon pemimpin di negeri ini sejatinya mengajak  pendukungnya kepada persatuan.  Indonesia itu hanya satu dan kita semua adalah bagiannya.
Perbedaan - perbedaan yang ada, agama, suku, golongan, ras, pandangan politik atau apalah itu. Semua itu adalah dinamika kehidupan. Perbedaan yang ada bukan untuk membuat kita lemah tetapi semakin membuat kita bersatu dan kuat serta saling menghargai.
Perbedaan - perbedaan yang ada dalam kehidupan kita adalah keniscayaan.  Bila kita lebih  sibuk berdebat dan memertentangan, habislah energi kita untuk hal yang semestinya tidak menjadi masalah.
Tentu kedepannya kita  berharap semakin sering mendengar para pemimpin atau calon pemimpin menyerukan untuk melupakan perbedaan yang ada demi persatuan dan kemajuan bangsa.Â
Tidak lupa juga yang berbeda pandangan politik bagaimanapun tetap wajib untuk mendukung pemerintahan yang ada, agar bisa bekerja dengan baik dan lebih baik lagi mengatasi kondisi ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H