Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Saya Benar, Kamu Salah, Titik!

27 Agustus 2018   08:33 Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:54 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mengapa sekian lama tak selesai pula segala perselisihan yang ada? Tak ada tanda - tanda akan duduk bersama. Mengalah tentu saja tak rela.

Biarlah permusuhan tetap terpelihara, agar dapat terus melampiaskan amarah dan melepaskan sesak di dada. Mencerca demi ingin bahagia. Tertawa untuk orang lain menderita.

Bila hidup bicara kalah - menang akan tiada habisnya. Bila yang jadi pokok adalah salah dan benar, maka perdebatan akan terus ada bagaikan api membara. Harga mati harus menjadi yang paling benar selamanya. Mengaku salah itu apa kata dunia?

Bila berprinsip 'saya benar, kamu salah' perdebatan pasti akan selalu ada dan saling mengalahkan menjadi tujuan utama. Apakah ini menjadi tujuan hidup kita?

Ya, beginilah dunia adanya, dengan manusia yang masih dikuasai ego sebagai raja. Patuh dan mudah diperdaya, selalu terpersepsi dirinya yang paling benar saja, yang lain salah seakan itu adalah yang niscaya.

Bila tak hendak selalu terperdaya, menjadi bijaksana adalah yang utama. Menumbuhkan benih - benih yang sudah ada sejak semula. Bila selamanya terlena, sia - sialah karunia Tuhan yang demikian tak ternilai harganya. 


||Refleksiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun