Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Neymar dan Aksi Diving yang Kurang Ajar

7 Juli 2018   15:54 Diperbarui: 7 Juli 2018   16:06 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Tribunnews.com

Soal kualitas Neymar, sebagai pemain sepak bola kelas dunia asal Brazil yang kini bermain di Paris Saint Germain,  pasti semua penggemar sepak bola sudah tahu. Namun soal gaya bermain Neymar yang dianggap  manja dan suka diving pasti tidak sedikit juga yang tahu.

Pada Piala Dunia FIFA 2018 yang sedang berlangsung di Rusia, dalam laga babak 16 besar versus Meksiko pada Senin malam WIB,  02 Juli 2018 di Samara Arena, aksi diving Neymar mendapat sorotan luas. Neymar  bukan hanya mendapatkan kritikan atas aksinya, namun juga olok-olok atau lelucon dalam bentuk meme. Karena aksinya dianggap akting berlebihan. Sejenak terlupakqn kebrilianan Neymar mengolah si kulit bundar.

Melihat tingkah pemain yang suka melakukan diving memang menyebalkan. Dalam sepak bola  selalu ditekankan untuk sportif, namun tetap saja ada pemain yang sudah kelas dunia sekalipun masih suka melakukan diving atau akting berlebihan menjatuhkan diri yang justru mencederai sportivitas. Aksi yang kurang ajar bagi saya.

Kita yang sering menyaksikan pertandingan sepak bola pasti pernah melihat bagaimana seorang pemain yang hanya disentuh sedikit pemain lawan bisa langsung jatuh berguling-guling sambil mengerang kesakitan. Bisa juga si pemain yang  dengan sengaja menyentuhkan kakinya sendiri ke kaki pemain lawan dan langsung menjatuhkan diri seakan-akan tertendang kaki lawan.

Bahkan saya pernah menyaksikan aksi diving paling fenomenal menurut saya, yakni pemain asal Bulgaria yang waktu itu bermain untuk Barcelona, Hristo Stoichkov. Saat mengiring bola mendekati kotak pinalti, seorang pemain bertahan mencoba menghadang lajunya.

Namun kaki pemain lawan belum sama sekali menyentuh kakinya, Stoichkov dengan kelihaiannya menjatuhkan diri dengan badan melengkung sambil menahan sakit. Hebatnya, waduh berhasil ditipu, karena Barcelona mendapat tendangan bebas. Luar biasa'.

Ada juga pemain yang hanya sedikit tersentuh tangan, lalu menutup mukanya seperti baru ditampar dengan keras. Gaya ini sepertinya melekat pada sosok Sergio Busquets, pemain asal Spanyol yang bermain di Barcelona.

Semua tindakan itu bukan hanya mencederai sportivitas, bukan hanya menipu wasit, namun juga menipu para pecinta sepak bola. Tindakan diving jelas untuk mengambil keuntungan dalam bentuk pinalti, tendangan bebas atau pemain lawan mendapat kartu kuning atau merah.

Menurut saya, semestinya para wasit bisa lebih jeli dan rajin mengamati gaya para pemain yang suka melakukan diving. Untuk urusan ini harusnya juga ada aturan yang lebih tegas. Bagi pemain yang jelas-jelas melakukan diving, tidak ada ampun harus diberi kartu merah. Bila perlu ditambah dengan sanksi lainnya.

Sebab tindakan para pemain yang suka diving sangat merugikan tim lawan dan juga menjengkelkan penonton serta memprovokasi pemain lainnya. Yang jelas juga memberikan contoh yang tidak baik bagi para penggemar pemain tersebut.

Tentu sangat lucu sekali, para pemain yang bertubuh besar dan kekar serta fisik yang kuat bisa dengan mudah terjatuh lalu berguling ke sana-sini seakan terhantam godam. Saya sewaktu masih suka main bola pernah disikut kena muka dan ditendang pemain lawan yang kasar masih tetap bisa berdiri tegak.

Apalagi sekarang para wasit sudah dibantu Video Assistant Referee (VAR), para pemain yang mencoba menipu wasit dengan aksinya tak akan mudah lolos. Dengan demikian, kemungkinan besar para pemain yang suka melakukan kecurangan akan segera mengubah gaya bermainnya.  Namun untuk terus menyaksikan pertandingan seru di partai-partai berikutnya sampai final, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda, ok?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun