Aku sudah berpikir sejak semula, rumah ibadah nan megah dan suci tempat Tuhan berada. Sebab aku tahu pula, rumah ibadah itu Rumah Tuhan  namanya.
Jadilah aku berpikir dengan sederhana, bila ingin bertemu Tuhan pergilah ke rumah ibadah. Bila ke sana, berpakaianlah yang rapi dan berperilaku baik, sopan dan ramah. Bak malaikat saja. Senyum sana, sapa sini dengan bersahaja.
Tetapi ketika pulang ke rumah dan dalam kehidupan sehari-hari, aku jadi lupa diri dan berpikiran "Bukan di rumah ini!" Bolehlah berlaku sesuka hati.
Lupa bahwa sesungguhnya kehidupan sehari-hari adalah rumah ibadah universal nan suci. Wujud dari insan beragama adalah berperilaku terbaik dalam kehidupan sehari-hari.
Lupa bahwa Rumah Tuhan adalah setiap jengkal semesta ini. Berperilaku terbaik sesuai perintah agama di manapun berada merupakan ibadah yang sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H