Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berlindung dalam Kekuatan Allah, Dilemahkan dalam Kesesatan

11 Mei 2018   12:27 Diperbarui: 11 Mei 2018   12:56 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang kawan menulis status di pesan WhatsApp : Siapa dapat melawan kita, bila Allah bersama kita....?

Kalimat tersebut adalah firman yang ada di dalam Kitab Injil. Jujur di kala lemah dan rasa takut meliputi menghadapi suatu hal dan keadaan, diri ini suka mengafirmasikan kata-kata kekuatan yang menjadi status kawan itu.

Luar biasa sekali. Kita yang percaya, pasti memiliki keyakinan dan  menyadari bahwa memang tiada kekuatan apapun yang dapat melawan Allah Yang Mahabesar nan Mahakuat.

Sekali lagi, memang tiada kekuatan di semesta ini yang dapat melawan kekuatan Allah. Orang yang selalu berlindung kepada-Nya pasti akan aman dan selamat.

Tetapi pada akhirnya tidak sedikit manusia yang percaya dan rajin beribadah tersesat. Itulah kelihaian iblis,  tak kuasa melawan, lalu memilih jalan dengan menyesatkan manusia secara cerdas, sehingga manusia tidak menyadari sedang berada di jalan yang salah.

Tak heran, sudah melakukan kesalahan masih tidak merasa. Sibuk membicarakan kesalahan orang, tidak tahu  diri sendiri memiliki setumpuk kesalahan. Penuh dosa  masih merasa mulia. Tetap merasa kuat, tak ada yang mampu melawan. Nyatanya imannya sedang dilemahkan. Celakanya, tetap merasa perjalanan menuju terminal surgawi, sementara arah menuju ke neraka.

||Refleksihatiuntukmenerangidiri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun