Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Politik

2019, Harus Ganti Presiden

2 Mei 2018   11:20 Diperbarui: 2 Mei 2018   11:35 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi musim tanda pagar 2019GantiPresiden atau lebih keren ditulis #2019GantiPresiden. Bukan hanya di media sosial, tetapi di pinggir jalan banyak pula dijajakan kaos bertuliskan kalimat tersebut.

Kalau perhatikan baik-baik dengan cermat memang tidak ada yang aneh apalagi lucu. Karena memang pada 2019 nanti akan ada Pemilu untuk memilih presiden baru. Artinya akan ada pergantian presiden. Itu sudah sesuai aturan yang harus kita taati.

Setiap orang selalu punya pilihannya. Termasuk dalam memilih presiden. Motivasinya pun berbeda-beda. Demi ini dan itu. Asal bukan si anu atau yang penting pilih si ono. Ada juga yang bingung pilih siapa. Bisa pula memilih karena bayarannya. Bebas saja. Pilih karena orangnya ganteng juga boleh. Jujur, kalau calon presidennya cantik akan saya pilih ha ha ha ...

Nanti, 2019 memang harus ada pergantian presiden. Rasanya melihat kenyataan yang ada tidak ada pilihan lain memang harus mengganti presiden baru tetap masih dengan yang lama. Loh?

Tak lain karena sudah terbukti kerja, kerja dan kerja, sehingga ada hasilnya. Ini yang menjadi perhatian. Istilahnya yang lama sudah sibuk bekerja memberikan bukti, yang lain masih sibuk memberi janji. Bahkan ada yang bakal jadi calon presiden, malah mengatakan Indonesia akan hancur pada tahun 2030.

Aneh juga, sementara menurut ramalan saya, pada 2030, Indonesia justru sedang memasuki era kejayaan berdampingan dengan Tiongkok untuk menggantikan peran Barat. Tidak harus percaya, tapi paling tidak bisa menjadi motivasi dan antusias bagi generasi berikutnya. Indonesia pasti akan menjadi Garuda yang terbang tinggi pada waktunya dengan pemimpi yang optimis.

Yang pasti juga, dengan menggantikan presiden baru dengan masih tetap yang lama, agar ada kesinambungan pembangunan yang sedang berjalan. Nah, kalau sudah dua periode barulah kita harus ikhlas menggantikan dengan yang baru. Sepertinya banyak yang setuju.

#Jokowi2Periode

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun