Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Buruh Cuma Sehari, Selanjutnya Hari Terburu-buru Setiap Hari

1 Mei 2018   15:57 Diperbarui: 1 Mei 2018   15:56 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap buruh tahu hari ini, tanggal 1 Mei adalah Hari Buruh dan jatahnya libur, sehingga tidak usah buru-buru pergi ke pabrik atau tempat kerja. Bisa libur dari runitas kesibukan kerja pastilah bahagia.

Tahun ini sedikit berbeda, biasanya menjelang Hari Buruh kasak-kusuk bakal ada unjuk rasa. Berbagai tuntutan demi hidup buruh sejahtera, sehingga pada waktunya bisa unjuk kemakmuran yang menjadi dambaan bukan buruh saja.

Menjadi buruh entah pilihan suka rela atau terpaksa. Yang pasti demi tuntutan hidup dan keluarga. Rela atau terpaksa yang penting bisa kerja. Memburu kelangsungan hidup untuk hal yang niscaya.

Demi semua, hidup jadi serba buru-buru setiap harinya. Melakukan segalanya tanpa rasa. Semenjak bangun tidur, mandi, ibadah, masak urus anak, makan sampai  berangkat kerja.

Atas nama buru-buru kehikmatan dan kemanusiaan pun lupa. Keegoisan menjadi raja. Melakukan yang salah menjadi hal yang sah-sah saja.

Zaman sekarang manusia serba terburu-buru maunya, hanya mati buru-buru yang tak diinginkannya. Namun tanpa sadar apa yang dilakukan membuat kematian cepat tiba. Dalam segala keterburuan, membuat manusia mati rasa.

||Pembelajarandarisebuahperistiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun