Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tahun Baru dan Malu

17 Februari 2018   09:01 Diperbarui: 17 Februari 2018   09:35 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tahun Baru dan Malu 08:01:23 | 17 Februari 2018

Dari tahun ke tahun urusan tahun baru apapun itu, yang sudah tertanam dari dahulu, harus ada yang baru.

Yang terutama adalah pakaian baru, agar penampilan bagus tak merasa malu. Sebab tetangga, teman dan saudara semua pakai baju baru.

Begitulah kehidupan dunia, penampilan luar adalah yang utama. Baju baru nan memesona, wangi tubuh menggoda, lebih segalanya.

Tak ingat apa yang ada di hati, sudah kotor berdebu dan bau tak ambil peduli, tak ada yang lihat ini. Tak sadar tampak dalam perilaku sehari-hari.

Tahun baru tak pakai baju baru bisa malu, tak punya rasa malu dengan yang di dalam diri yang bau tidak merasa malu. Baju baru lebih terpikir daripada hati yang baru, sehingga perilaku bermutu.

Beginilah manusia disesatkan oleh kebenaran atas pengertiannya sendiri, tanpa waspada dan meneliti bisikan dari hati.

||Refleksiuntukmenerangihati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun