Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keharmonisan

5 Februari 2018   15:03 Diperbarui: 5 Februari 2018   15:11 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keharmonisan  08:12:07 | 05 Februari 2018

Selama ini pagi siang malam hanya kekayaan yang aku  cari. Sebab aku berpikir bahwa dengan banyaknya materi, apa yang aku inginkan dapat diraih, akan banyak yang menghormati. Bahagia dan semua dapat terpenuhi.

Tetapi semua hanyalah mimpi, demi mengejar kekayaan hidupku telah banyak kehilangan arti. Rela menjual harga diri, kehilangan waktu bersama keluarga yang selalu menanti. Kekayaan telah membuat lupa diri.

Ketika aku berdoa, selain kekayaan yang menjadi hal utama, kesuksesan, keselamatan, dan kesehatan yang selalu aku pinta, sebab kupikir semua itu yang utama hidup di dunia. Ternyata ada yang aku lupa.

Kini aku baru mengerti, bahwa ada yang lebih utama dalam hidup ini. Keharmonisan dalam keluarga akan membuka pintu-pintu rejeki. Kesuksesan akan mengiringi. Keselamatan dan kebahagiaan menanti. Sebab keharmonisan menjadi kunci.

Keharmonisan hidup adalah hidup  sesuai kehendak-Nya. Dalam keharmonisan ada keselarasan dengan irama semesta. Ketika ada keselarasan, maka pintu kekayaan, kesuksesan, keselamatan dan kebahagiaan jadi terbuka.

||Refleksiuntukmenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun