Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kacamata

28 Januari 2018   08:41 Diperbarui: 28 Januari 2018   09:10 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kacamata 07:10:23 | 28 Januari 2018

Ada satu kebenaran yang tak dapat dipungkiri, kebenaran yang membuat salah mengerti.

Apa yang dilihat belum tentu itu kebenarannya, apa yang dikatakan belum pasti itu kebenaran sesungguhnya.

Manusia bila melihat dengan kacamata yang dipakai, tak akan melihat dengan jernih dan pasti.

Yang kelihatan baik belum tentu baik adanya, yang tampak buruk bisa sebaliknya.

Yang berpakaian bersih dan rapi, tak jarang hatinya penuh iri benci. Yang pandai berkata bijaksana, bisa jadi itu sekadar kata-kata.

Yang berpenampilan sederhana dan hanya bisa berkata seadanya, siapa tahu hatinya bersahaja.

Yang rajin melakukan ritual agama dan suka membaca kitab suci, belum menjamin nilai spiritualnya akan tinggi.

Baik dan buruk semata adalah kacamata persepsi, bila melihat hidup ini dengan hati yang jernih, akan melihat semua kehidupan apa adanya tanpa menjadi juri.

Bila memandang kehidupan selalu memakai kacamata, hanya akan membuat lebih bergaya, hati dan nilai spiritual tidak akan menjadi lebih kaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun