Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Satu Kata, Anak Jadi Durhaka

3 Januari 2018   16:53 Diperbarui: 3 Januari 2018   17:04 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan kisah dari Pulau Sumatera tentang Malin Kundang dikutuk ibunya jadi batu yang melegenda atau sejenisnya tapi tentang anak yang durhaka pada orangtuanya.

Ini kisah yang terjadi di masa kini yang bukan rahasia lagi. Soal bakti sudah hilang dari memori. Alih-alih bicara bakti, sekadar menghormati sudah jarang-jarang terjadi.

Ini kisahnya yang mungkin akan menjadi legenda. Dicatat sejarah dan menjadi ingatan pembelajaran bagaimana mudahnya menjadi seorang anak yang durhaka.

Mulai:

Ibu : Nak...

Anak : Ah!

Selesai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun