Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selalu Ada Jalan Keluar

29 November 2017   23:20 Diperbarui: 29 November 2017   23:36 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak pernah menghadapi masalah atau kesulitan atau keadaan yang mendesak untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam hidup ini? Pasti ada kalanya kita menghadapi dan kita merasakan seakan-akan tidak ada jalan keluar. Lalu kita berada pada kondisi .tidak melakukan apa-apa alias menyerah.

Mengapa demikian? Sebab karena ketika kita menghadapi kesulitan atau masalah apalagi keadaan yang mendesak seringkali  kita bersikap panik. Keadaan ini justru membuat kita semakin terjebak dalam kesulitan. Alih - alih bisa menyelesaikan masalah.

Andaikan saja kita bisa bersikap tenang ketika keadaan mendesak. Berpikir jernih sambil mencari jalan keluar. Pasti ada solusinya.

Belum lama ini, istri menelepon meminta saya  untuk mengirimkan KTP elektrik sementara anak saya yang ada di Lampung. Karena dibutuhkan untuk persyaratan ikut Pekan Olahraga Mahasiswa yang berlangsung di Makassar  Tepatnya di Universitas Hasanuddin. Harus sekarang. Tidak pakai lama.

Ceritanya anak saya yang kuliah di Universitas Bandar Lampung terpilih menjadi salah satu peserta dari bidang olahraga catur. Juara 3 di tempatnya kuliah.

Sebenarnya anak saya dan kedua temannya tidak jadi dikirim karena kekurangan biaya. Teman-temannya dari olahraga lain pun sudah berangkat. Namun mendadak dananya turun, sehingga hari itu juga anak saya harus persyaratan, agar bisa menjadi peserta.

Bagaimana ini? Saat itu saya sedang ada urusan di luar. KTP elektrik sementarai yang belum lama saya minta di kelurahan ada di mess tempat saya bekerja. Istri mendesak terus minta cepat - cepat dikirim melalui WhatsApp. Saya menjadi sedikit panik apalagi sedang mengendarai motor. Namun berusaha tenang sambil mencari jalan keluar terbaik.

Saya segera beraksi. Saya telepon teman yang berada di pabrik untuk mengambilkan KTP elektrik sementara tersebut. Kemudian foto dan kirim melalui WhatsApp ke saya. Kenapa bisa?

Tentu saja bisa karena melalui telepon saya tuntun dia untuk mengambil kunci kamar saya letakkan di tempat tersembunyi. Lalu mencari map yang ada di rak tempat menyimpan KTP elektrik sementara itu. Beres. Untung temannya rada pintar dan menurut.

Setelah saya terima melalui WhatsApp, lalu saya scan dan kirim melalui format PDF. Akhirnya beres. Bisa juga berangkat ke Makassar.

Pernah juga saya terkunci di dalam kamar mandi. Saya pikir ada yang iseng. Tetapi saya pikir ulang hal ini tidak mungkin. Sebab pada waktu itu hari libur. Jadi di pabrik sedang sepi. Saya pikir itu tidak penting untuk dipikirkan berlarut-larut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun