Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dengan Kompasiana Jadi Bertemu Pak Jokowi

21 November 2017   22:18 Diperbarui: 22 November 2017   09:00 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali mengenang delapan tahun yang lalu. Tepatnya 22 Oktober 2000 terdaftar menjadi kompasianer baru. Seperti menemukan kekasih yang sangat dirindu. Sejak hari itu, mulailah menulis dengan menggebu - gebu. Semangat empat lima menulis tidak peduli ngawur seperti orang yang habis pakai sabu. Menulis dan menulis tidak pakai malu.

Obsesi menulis tiada henti. Selalu terinspirasi. Pagi, siang, malam, subuh sampai pagi lagi. Embel - embelnya untuk berbagi. Diam - diam mencari eksistensi. Kompasiana blog keroyokan memang selalu bikin ingin unjuk gigi. Tak heran empat ribu tulisan lebih telah menjadi prasasti.

Maju tak gentar seperti sinetron yang kejar tayang di televisi. Setiap hari posting tulisan walau seringkali tiada  arti. Jari - jari ini tiada henti menari. Membuka Kompasiana sudah menjadi menu sehari - hari. Baca sana - sini berkomentar dan membalas demi menghargai. Terjalin keakraban dan  silahturahmi. Walau di dunia maya namun selalu berarti.

Pada akhirnya melalui Kompasiana bukan hanya mengenal penulis dari berbagai profesi. Dosen, mahasiswa - mahasiswi. Dari dokter sampai politisi. Dari yang tua sampai Muda - mudi. Sampai bisa bertemu Pak Ahok, Kang Ridwan Kamil, Pak Anies Baswedan dan Pak Jokowi. Orang nomor satu di negeri ini. Diundang makan siang ke Istana Negara bukan mimpi.

Kompasiana
Kompasiana
Adalah  Kompasiana selalu terkesan indah di dalam memori. Melalui blog keroyokan ini bisa menulis buku bersama kompasianers dan novel bareng Mbak Fitri. Wanita Minang yang baik hati. Yang sampai kini terjalin tali silahturahmi..

Sampai kini delapan tahun berlalu Kompasiana tak bisa jauh dari hati. Walau sudah banyak perubahan yang terkadang membuat jadi asing sendiri. Namun selalu berusaha untuk memaklumi. Berusaha mengevakuasi dan introspeksi.

Ingin rasanya kembali seperti dulu lagi. Kompak dan saling berdiskusi. Menulis dan eksis dengan visi dan misi yang ditata kembali.

Apapun itu, yang pasti Kompasiana telah menjadi rumah di dunia maya yang penuh inspirasi. Menjadi tempat untuk menulis dan berbagi. Menulis untuk introspeksi dan menyadarkan diri.

Nyatanya memang ini yang terjadi. Dengan menulis kata - kata mengalir tersaji tanpa tersadari berasal dari suara samudra hati. Yang membuat tak percaya bahwa bahwa kata - kata ditulis oleh diri sendiri.

Akhirnya, terima kasih Kompasiana atas kebersamaan selama ini. Semoga terus berbenah dan selalu menjadi media yang menginspirasi serta berinovasi tiada henti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun