Sering kali karena kepintaran dan logika
Manusia menolak kebenaran yang ada
Kebenaran yang sudah nyata - nyata
Dianggap omong kosong belaka
Sebab tak mengalaminya
Dan tak terjangkau logika
Dengan arogan tertawa
Menolak dengan segala pembenaran keras kepala
Sementara yang sudah mengalami dan terbangun kesadarannya
Dan tidak semata menggunakan logika
Dengan menyelami luasnya samudra jiwa
Pun akan tertawa dalam makna yang berbeda
Bila kepintaran yang selalu yang utama
Ditambah keras kepala dan keras hati yang jadi senjata
Kebenaran yang ada di mana - mana hanya seluas kepala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H