Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Kate dan HP Kesayangannya [selera humor]

15 Januari 2016   10:18 Diperbarui: 15 Januari 2016   11:04 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si Kate dan HP Kesayangannya (selera humor) ~ 22:06 13 Januari 2016 

Beberapa hari ini selera humor penulis sedang menurun drastis, sehingga kehilangan gairah untuk menulis tentang si Kate yang mau tak mau harus lucu. Kalau tak lu cu apa bedanya dengan tulisan si Kate ang serba garing itu dan bikin mesem-mesem itu.  

Tetapi gara-gara baca kiriman teman di group Whatsapp malam ini (sengaja hari dan tanggal tidak ditulis, takut dikira tulisan reportase, padahal asli cerita ngarang) tentang Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un yang ceritanya punya misi membuat terobosan yang bikin penulis ngakak. Tunggu, jangan ikutan ngakak sebelum baca ceritanya. Ok.  

Pada kesempatan ini penulis karang kembali sesuai kondisi dan situasi.  

Kata Jong Un: Setelah kita punya nuklir, negeri kita akan bikin terobosan baru untuk pergi ke matahari!  

Rakyat Korea Utara menyambut antusias dengan tepuk tangan meriah tanpa dikoordinir. 

 Apanya yang lucu? Bukankah hebat kalau ada manusia yang bisa mendarat di matahari? Tunggu lagi!  

Seorang wartawan menanyakan bagaimana bisa mendapat di matahari yang sedemikian panas itu? Belum mendarat sudah terbakar jadi debu. Jangan mimpi boss!  

Kim Jong Un mengisap dalam-dalam cerutunya sambil melotot dan menjawab dengan mantap,"Kami akan pergi ke sana pada malam hari, wan!"   

Hahaha . . . lucu, kan? Kalau yang tidak tertawa pasti sedang gagal paham. Ya seperti si Kate itu yang dingin-dingin saja menanggapi ketika penulis menceritakan kembali. Responnya persis sama dengan Donald Trump dalam cerita tersebut, "Gila tuh orang, malam hari mana ada matahari?" 

Hidup tanpa humor ini akan terasa garing nan kering. Seperti makan tanpa sayur asam. Hambar. Ibarat sawah tanpa air. Tandus. Atau ngopi tanpa gula. Akan terasa pahit. Bisa juga seperti malam tanpa bintang. Suram. Atau pacaran tanpa bergandeng tangan. Gersang kata anak tetangga. Wah, kalau yang ini masih bisa diperdebatkan ya. Mungkin ada yang protes pacaran itu tak harus gandeng tangan. Bukan muhrim jadi tidak boleh. Loh kok jadi serius? Garing dah! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun