Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keramaian Kata-kata di Dunia Aksara dalam Sunyi Penuh Kebebasan Merangkai sebagai Pembelajaran Hidup di Kala Keheningan Menyapa

1 Januari 2016   21:10 Diperbarui: 1 Januari 2016   22:21 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keramaian kata-kata di dunia aksara dalam sunyi penuh kebebasan merangkai sebagai pembelajaran hidup di kala keheningan menyapa  ~ 20:03 1 Januari 2016

 

  Keramaian memang menarik perhatian Perhatian yang membuat lupa akan kebenaran
Kebenaran tak beda lagi dengan kesalahan
Kesalahan ada kalanya jadi tertawaan
Tertawaan sebab sekadar hidup dalam keramaian

Sunyi memang dapat mengacaukan  hati
Hati terasa hambar dan sepi
Sepi menjadi gelisah pikiran menari-nari  
Menari-nari dalam hidup  namun tak mengerti
Tak mengerti sejati makna dalam sunyi

Kebebasan kehendak hidup memberi pilihan
Pilihan yang  kadang memang membingungkan
Membingungkan   dalam persimpangan
Persimpangan  tanggung jawab dan kebebasan
Kebebasan   kehendak menimbulkan banyak keinginan
Keinginan    menjadi sumber kemelekatan
Kemelekatan akhirnya adalah penghambat menuju kebebasan

Pembelajaran dari kehidupan dalam  kepintaran
Kepintaran tak sadar  jatuh dalam kesombongan
Kesombongan  melupakan kesejatian 
Kesejatian menyadarkan diri akan hakekat kehidupan
Kehidupan untuk tekun   dalam pembelajaran

Keheningan  sejati sulit dicari
Dicari ke mana-mana ada di dalam diri
Diri sejati sumber kehidupan menjadi berarti
Berarti   hingga hidup tak merugi
Merugi akan segala karunia Ilahi  Sang Maha Pemberi
Sang Maha Pemberi sumber  keheningan sejati 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun