Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Aku Mengenal Diriku?

3 November 2013   20:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:38 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berapa banyak di antara kita yang mengenal dirinya? Apakah aku telah mengenal diriku sendiri selama ini? Ternyata aku lebih mengenal diriku yang palsu daripada diriku yang asli.

Kerap aku bicara tentang harga diri. Tapi aku tak bisa menghargai diriku dengan melakukan hal yang memalukan. Bukan hanya tidak menghargai diri. Tapi tidak menghargai orang lain.
Aku sadar diriku ini manusia, makhluk yang mulia diciptakan Tuhan. Tapi aku tetap melakukan hal yang tak pantas dilakukan sebagai manusia.

Aku yang mengaku umat beragama dimana ajarannya tentang kedamaian dan kebaikan. Tapi hidupnya berantakan dan masih setia dalam keburukan. Agama hanya menjadi pakaian atau identitas diri saja.

Aku pula yang mengaku ber-Tuhan. Tapi membohongi Tuhan tetap dijalankan. Aku menyembah-Nya. Di lain waktu juga menyepelekan. Tak segan melanggar larangannya. Lupa siapa diriku.

Apa yang aku lakukan tak sesuai dengan kepribadianku yang sejati. Karena tak sesuai perintah sang pencerah yang bersemayam di dalam diriku. Aku telah menipu diri dengan tidak berkelakuan sesuai hakekat diri yang sesungguhnya.

Aku lebih memilih hidup dengan diriku yang palsu. Dengan tubuh dan pikiran ini bukan dengan diriku yang sejati yang kelak akan mempertanggung jawabkan segala perbuatanku. Aku benar-benar tertipu hidup dengan tidak mengenal hakekat diriku yang sejati.

@refleksidiriuntukmenerangihati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun