Kardinal Jorge Mario Bergoglio asal Argentina yang baru saja terpilih menjadi pemimpin Tahta Suci Vatikan dengan gelar Paus Fransiskus. Dalam khotbahnya Minggu (17/3) di Gereja Santa Anna, Vatikan berpesan pada jemaat yang hadir agar tidak mengutuk atau menghakimi kesalahan yang dilakukan orang lain.
Sebuah pesan agung yang sudah disampaikan Yesus Kristus lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Sudah menjadi kisah klasik dan wajib disampaikan dalam khotbah-khotbah.
Dalam khotbahnya Paus Fransiskus kembali menyampaikan kisah yang tidak pernah usang tentang agar jangan menghakim orang yang bersalah. Yakni kisah tentang seorang wanita yang berbuat asusila dan hendak dihakimi penduduk yang marah.
Dalam khotbahnya sebagaimana dikutip Tempo.co, Paus Fransiskus menyampaikan:
"Yesus berkata kepada mereka yang siap dengan batu untuk menghukum wanita itu 'Biarkan dia di antara kamu yang tidak berdosa'.
Yesus kemudian mengatakan kepada wanita itu 'Pergi dan jangan berbuat dosa lagi'.
Saya pikir, bahkan kita kadang-kadang seperti orang-orang ini, yang di satu sisi ingin mendengarkan Yesus, namun di sisi lain kadang-kadang kita ingin melempari orang lain dengan batu dan mengutuknya. Pesan dari kisah ini adalah berkasih sayanglah kepada sesama."
Dalam hidup sehari-hari, saya pikir hidup kita tidak lepas dari menilai hidup orang lain. Sadar atau tidak sadar secara tidak langsung atas penilaian itu layaknya hakim kita memutuskan. Ini baik, itu buruk. Itu bagus, ini jelek.
Namun kebiasaan jeleknya adalah sikap ketidak-adilan kita dalam melihat. Sebab lebih hal jelek yang masuk dalam penilaian kita.
Akibatnya setiap hari kita lebih sibuk menilai dan kemudian menghakim perilaku orang lain. Lalu spontan keluar kutukan ketika melihat ada yang kebut-kebutan.