"Biar mampus!" "Biar nyungsep ke got baru tau rasa!" atau yang lebih halus lagi "Mudah-mudahan tabrakan aja tuh orang."
Perilaku menilai, menghakimi, dan lalu mengutuk tanpa kita sadari telah tumbuh dan mengotori nurani. Tanpa kita perlu merasa bersalah. Padahal sudah bagaikan penyakit kanker stadium empat.
Bisa saja di balik fisik kita yang segar bugar dan sehat. Namun di baliknya terdapat kanker ganas yang telah menggerogoti nurani kita. Semoga kita merasakan kegelisahan jiwa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H