Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menulis untuk Menyenangkan, Menyebar Kebaikan, Sebagai Penghiburan, dan Menjalin Persahabatan

2 Oktober 2013   23:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:05 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang menarik dan menyenangkan berkecimpung dalam dunia kepenulisan di Kompasiana? Saya yakin masing-masing kita memiliki jawaban tersendiri sehingga antusias menulis sepenuh hati walau tanpa bayaran.

Tetapi bagi saya ada hal khusus yang saya rasakan. Selain sebagai sarana pembelajaran untuk menulis adalah dapat mengenal mereka yang menulis memang untuk berbagi dan memotivasi atau menginspirasi.

Salah satunya yang saya kenal adalah Pak Tjiptadinata Effendi yang mulai jatuh cinta menulis di Kompasiana. Padahal Pak Tjipta ini sudah menghasilkan 10 buku dan sudah menerima royalti sekitar Rp 100 juta. Wow... Cukuplah buat jalan-jalan ke Eropa bersama Bu Roselina.

Menurut cerita beliau, sebenarnya menulis buku itu lebih gampang. Tinggal ketik-ketik lalu serahkan ke editor yang akan mengurusnya. Habis itu tinggal buka kantong menunggu datangnya royalti.

Sebaliknya ketika terjun menulis di Kompasiana, menurut cerita beliau justru lebih sulit dan seakan kembali belajar menulis lagi. Mau posting harus edit sendiri. Mau pasang foto di tulisan saja Pak Tjipta harus belajar sekitar sebulan. Bayangkan.

Karena orientasinya untuk berbagi tanpa mengharapkan imbalan justru lebih merasakan sensasi dalam menulis. Ada proses pembelajarannya. Ada kesenangan tersendiri.

Dengan pengalaman hidup yang sudah mencapai 71 tahun, tentu banyak kisah yang sangat menginspirasi dan menjadi contoh yang baik bagi kita. Semntara bagi beliau sendiri menulis menjadi penghiburan yang sangat berarti.

Ketika ada tulisannya yang masuk HL, beliau tetap merasa ada sensasi tersendiri. Walau secara khusus tidak mengharapkan. Tapi ada motivasi tersendiri untuk menulis lebih baik lagi. Walau untuk itu tidak ada imbalan materi.

Jadi saya berpikir, Pak Tjipta menulis di Kompasiana itu memang untuk mencari penghiburan sambil menyenangkan dan memotivasi orang lain.

Yang saya apresiasi juga adalah keinginan beliau bukan hanya menjalin persahabat secara maya. Tapi juga sangat bersemangat sekali melanjutkan hubungan itu ke dunia nyata. Bahkan dengan secara khusus mengundang para kompasianer untuk bertemu.

Hal yang saya dapat pelajari dalam hal menulis dari Pak Tjipta adalah menulis itu dengan menyenangkan, menyebarkan kebaikan, memotivasi dan menginspirasi orang lain, sebagai sarana hiburan dan persahabatan. Indah bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun