Akhirnya saya ngidam juga buat menulis cerita ngidam. Nekat saja. Padahal belum pernah merasakan ngidam yang sebenarnya. Walau sekarang perutnya sudah hampir mirip yang hamil lima bulanan. Kebanyakan makan, tapi kurang bergerak. Inilah akibatnya.
Tolong, sebelumnya jangan sinis dan jangan cap saya mau sok-sokan kalau bilang,"Beginilah enaknya jadi orang ganteng sampai ada wanita yang rela ngidamin saya saat hamil."
Kenapa bisa? Sim salabim adakadabra ini ceritanya:
Ada teman wanita yang baru melahirkan, sebagai teman baik kami, beberapa orang menjenguk ke rumahnya untuk memberikan selamat.
Tentu yang ingin kami lihat adalah bayinya kira-kira lebih mirip ibu atau bapaknya. Loh, loh, ini kok ada yang ganjil?
"Kok mirip kamu sih? Apalagi hidungnya persis banget sama kamu!" celetuk seorang di antara kami sambil melihat ke arah saya.
Perkataan teman tadi spontan diamini teman-teman yang lain,"Iya, mirip ya?!" semua pandangan mengarah ke arah saya sambil menatap ke saya dan bayinya untuk membandingkan.
Dalam hati saya juga membatin,"Wah, benar juga ya?"
Sekarang giliran teman-teman mengarahkan pandangan ke ibunya bayi dan menyelidiki,"Loh, kenapa bisa mirip sih? Jangan-jangan....?"
Tentu teman-teman cuma mau menggoda. Karena semua tahu tidak mungkin ada apa-apanya dengan saya. Maklum mereka tahu saya orang baik-baik hi hi hi....
Akhirnya dengan sedikit malu teman ini membongkar rahasia bisa memiliki anak yang hidungnya mancung seperti punya saya.