Post-power syndrome, sebuah topik yang menarik dan keadaan yang pernah saya alami. Tiga tahun lebih sudah saya berniat menuliskannya. Tapi belum tercapai. Karena ada risih. Baru saat ini mencoba menuliskannya.
Sebuah kebanggaan masa lalu yang menyebabkan ketidak-berdayaan masa kini karena kehilangan rasa hormat dan harga diri. Perlakuan istimewa yang didapat di masa lalu, kini tak berlaku lagi. Tetapi menjadi sebuah pengalaman yang sangat berarti.
*
Bayang-bayang Kebanggaan Masa Lalu
Siapapun bisa mengalami gejala post-power syndrome ini bila terlalu melekat kepada keadaan masa lalunya.
Sudah banyak kita tahu soal post-power syndrome ini. Gejala yang cukup banyak dialami oleh mereka yang kehilangan kekuasaan atau jabatan. Keadaan yang sangat sulit diterima bila belum ada kesiapan mental, sehingga membuat stres bagi yang mengalaminya.
Hal ini sebenarnya bukan hanya dialami oleh yang memiliki jabatan atau kekuasaan dalam sebuah perusahaan. Mereka yang merasa kehilangan karir, ketampanan, kecantikan, dan harga diri bisa mengalaminya.
Ini terjadi karena tidak sanggup melepaskan bayang-bayang masa lalu yang dialami yang sudah mendatangkan gelimang kekuasaan dan pujian.
*
Kehilangan Harga Diri dan Kebanggaan
Betapa beratnya mengalami situasi dimana sebelumnya begitu dihormati dan dihargai lalu menjadi seseorang yang tidak dipandang.