Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi, Banjir, dan Gorong-gorong

26 Desember 2012   15:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:00 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1356536818725900126

[caption id="attachment_231596" align="alignnone" width="565" caption="sumber:Tribunnews.com"][/caption] Siapa yang tidak kenal Jokowi atau Joko Widodo, mantan Wali Kota Solo yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta? Sebagai gubernur yang baru terpilih, Jokowi bersama pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama sudah banyak melakukan gebrakan untuk membenahi Jakarta. Masalah yang sudah di depan mata yang harus segera dibenahi adalah banjir yang melanda Jakarta beberapa hari ini. Jokowi yang dikenal sebagai gubernur yang suka blusukan ini, berusaha untuk meninjau setiap wilayah yang terkena banjir. Untuk mengetahui masalah yang sesungguhnya dan langsung berdialog yang warga. Rabu, 26/12/2012, saat meninjau kawasan elit di Jalan Sudirman, sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat yang belakangan ini sering tergenang air di kala hujan. Jokowi tanpa ragu langsung masuk ke gorong-gorong untuk mengetahui keadaannya. Apa yang dilakukan Jokowi patut kita apresiasinya. Langsung bekerja di lapangan bukan menunggu laporan. Apakah Jokowi nekat masuk gorong-gorong untuk pencitraan? Rasanya tidak. Karena Jokowi memang karakternya begitu. Tidak bisa diam. Kerja dan kerja. Untuk menangani banjir di Jakarta memang menjadi tantangan terberat bagi Jokowi. Sebab banjir ini merupakan 'musuh' lama bagi Jakarta. Menurut sejarahnya sudah ada sejak abab ke-5 setelah masehi. Apalagi secara geografis posisi daratan Jakarta lebih rendah dari permukaan laut. Ditambah tanahnya banyak berupa rawa. Akibatnya akan menjadi langganan banjir. Tentu Jokowi-Ahok mengetahui hal ini. Untuk itulah masalah banjir ini, selain macet, perlu menjadi prioritas utama untuk ditangani. Melihat kondisi ini, sepertinya Jakarta perlu banyak dibangun jalan layang dan rumah layang sebagai solusi. Selain membangun dam di sepanjang pantai yang tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun