[caption id="attachment_231596" align="alignnone" width="565" caption="sumber:Tribunnews.com"][/caption] Siapa yang tidak kenal Jokowi atau Joko Widodo, mantan Wali Kota Solo yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta? Sebagai gubernur yang baru terpilih, Jokowi bersama pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama sudah banyak melakukan gebrakan untuk membenahi Jakarta. Masalah yang sudah di depan mata yang harus segera dibenahi adalah banjir yang melanda Jakarta beberapa hari ini. Jokowi yang dikenal sebagai gubernur yang suka blusukan ini, berusaha untuk meninjau setiap wilayah yang terkena banjir. Untuk mengetahui masalah yang sesungguhnya dan langsung berdialog yang warga. Rabu, 26/12/2012, saat meninjau kawasan elit di Jalan Sudirman, sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat yang belakangan ini sering tergenang air di kala hujan. Jokowi tanpa ragu langsung masuk ke gorong-gorong untuk mengetahui keadaannya. Apa yang dilakukan Jokowi patut kita apresiasinya. Langsung bekerja di lapangan bukan menunggu laporan. Apakah Jokowi nekat masuk gorong-gorong untuk pencitraan? Rasanya tidak. Karena Jokowi memang karakternya begitu. Tidak bisa diam. Kerja dan kerja. Untuk menangani banjir di Jakarta memang menjadi tantangan terberat bagi Jokowi. Sebab banjir ini merupakan 'musuh' lama bagi Jakarta. Menurut sejarahnya sudah ada sejak abab ke-5 setelah masehi. Apalagi secara geografis posisi daratan Jakarta lebih rendah dari permukaan laut. Ditambah tanahnya banyak berupa rawa. Akibatnya akan menjadi langganan banjir. Tentu Jokowi-Ahok mengetahui hal ini. Untuk itulah masalah banjir ini, selain macet, perlu menjadi prioritas utama untuk ditangani. Melihat kondisi ini, sepertinya Jakarta perlu banyak dibangun jalan layang dan rumah layang sebagai solusi. Selain membangun dam di sepanjang pantai yang tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H