Sejatinya baso atau bakso itu memang artinya bulatan daging babi giling. karena awalnya memang berasal dari Daratan Tiongkok.
Tetapi setelah memasyarat dan menjadi santapan lezat orang Indonesia, maka bakso yang kita kenal kebanyakan diolah dari daging sapi, ayam, dan ikan.
Makanan bakso sepertinya memang sulit dipisahkan dari keseharian orang Indonesia. Rasanya yang gurih dan lezat selalu mengundang selera.
Tetapi akhir-akhir ini, daging sapi yang menjadi bahan dasar pembuatan bakso melambung tinggi. Sampai mencapai seratusan ribu.
Tak disangka ada pabrik penggilingan bakso di Cipete, Jakarta Selatan dan Tanjung Priok mengakali dengan mencampur daging babi yang harganya lebih murah.
Ya ampun, segitunya! Teganya. Demi keuntungan sampai hati meracuni dengan daging yang diharamkan orang muslim itu.
Sebenarnya soal berdagang haram bukan barang baru di Indonesia. Dulu pernah santer soal bakso yang terbuat dari daging tikus. Karena di Jakarta memang banyak tikus-tikus yang besar.
Mungkin sampai sekarang pun masih ada yang memperjualkan ayam-ayam yang sudah jadi bangkai dan diolah menjadi ayam kuning atau ayam goreng.
Ya ampun, geli dan mengerikan sekali. Semua karena demi mencari keuntungan. Daging babi jadi daging sapi. Bangkai diolah kembali. Daging tikus pun menjadi bakso yang gurih. Ih.
Berhati-hati dan mengolah sendiri, mungkin bisa menjadi pilihan nyaman dan aman dalam hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H