Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Babu, Anu, dan Malu

25 November 2012   04:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:43 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dasar pembantu
dasar babu
begitu seru para majikan itu
sungguh terlalu
mengapa harus merendahkan begitu

Pembantu pun punya rasa malu
babu pun bisa jadi ratu
ada yang sampai bisa menulis buku
bisa jadi manusia yang bermutu

Apa bedanya majikan sama babu
sejatinya tiada beda, tahu
sama-sama punya kalbu

Karena itu
jadi majikan jangan belagu
jadi pembantu tak usah jadi pemalu
apalagi sesama pembantu tak perlu
saling menjelekan, malu tahu

Tidak usah saling cemburu
saling caci sampai bawa-bawa anu
Kok gitu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun